Jumat, 12 April 2013

Resep Membuat Soto Ayam Lamongan

Sediakan 4 mangkok kaldu ayam, lengkapi kaldu ayam ini dengan bumbu-bumbu:
  1. 12 siung bawang merah.
  2. 4 siung bawang putih.
  3. 4 butir kemiri.
  4. Lada bubuk, secukupnya.
  5. Pala (boleh yang bubuk atau yang butiran)
  6. 1 batang sereh.
  7. Sedikit jahe, digeprek.
  8. Daun salam secukupnya.
Haluskan butir 1-3  diatas, lalu tumis dengan api kecil. Setelah masak, masukkan kaldu ayam, masukkan juga butir 4-8,  tunggu sampai mendidih. Kuah soto sudah jadi.
Sekarang kita siapkan bahan-bahan soto ayamnya:
  1. Ayam, disuwir atau diiris kecil.
  2. Sayuran: kol, tomat, bawang bombay, seledri semua dirajang kecil-kecil.
  3. Mie soun.
  4. Bawang goreng.
  5. Jika suka, tambahkan kacang kedelai goreng.
Setelah lengkap, siapkan 4 mangkok, isi dengan bahan-bahan diatas, tambahkan garam dan penyedap rasa, siramkan kuah yang masih panas tadi, taburkan bawang goreng.  Selesai. Untuk menemani soto ayam ini, Anda bisa pakai ketupat atau nasi. Waw, nikmat, bukan?
Pelengkap
Untuk melengkapi menu ini bisa dengan menambahkan sambal, saus dan kecap.
Catatan:
Anda bisa memodifikasi resep diatas sesuai selera Anda. Anda bisa menambahkan atau mengurangi bahan sesuai keinginan. Bahkan Anda bisa membuat soto jenis lain, misalkan soto daging, maka pakailah kaldunya sebagai kuahnya. Atau Anda ingin menambahkan santan? Sah-sah saja, karena Andalah yang akan  menikmatinya.
Akhir kata, selamat mencoba…..!!!
Resep Pecel Lele... emm, siapa sih yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini. Masakan pecel lele yang biasa dijajakan oleh pedagang dari Lamongan ini sudah menjadi masakan yang menyebar ke seluruh Indonesia. Harga murah, cepat saji dan mudah ditemukan dimana-mana menjadi andalan bagi warga urban untuk mengisi perut yang kosong. Saat anda masih bujang dan menjadi mahasiswa, tentu tidak asing dengan makanan pecel lele Lamongan. Yang khas adalah sambalnya, dan lauknya bisa macam-macam dari tempe, telur, ikan atau ayam goreng.
Dalam menghidangkan Pecel Lele yang siap santap, ada 3 tahapan: membuat sambal, membuat air rendaman, baru penggorengan.

Cara Membuat Sambal Pecel Lele

Sediakan bahan-bahannya:
  • 250 gr tomat segar
  • 100 gr bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 3 buah cabe merah
  • Cabe rawit secukupnya
  • 5 butir kemiri
  • 3 sdt terasi matang
  • Gula merah secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa secukupnya
  1. Campurkan gula merah, garam, penyedap rasa, dan terasi lalu ulek sampai halus
  2. Goreng bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, dan kemiri sampai berwarna kecokelatan. Lalu campurkan bersama bumbu yang sebelumnya, ulek jangan sampai terlalu halus.
  3. Goreng tomat, dengan api berukuran sedang untuk menjaga agar tomat matang dengan sempurna. Lalu ulek bersama campuran yang tadi.

Cara Membuat Air Bumbu Rendaman Lele

Sediakan bahan-bahannya:
  • 1 sdt ketumbar
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdm garam
  • 1 cm kunyit
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 100 ml air
  1. Haluskan/ blender ketumbar, bawang putih, garam, kunyit, dan garam.
  2. Tambahkan air.

Cara Menggoreng Lele

  1. Rendam lele ke dalam air bumbu yang telah dibuat tadi, selama kurang lebih 3 menit hingga bumbunya meresap ke dalam lele.
  2. Panaskan minyak, lalu masukkan lele satu persatu hingga matang dan kering. Angkat dan tiriskan.
  3. Sajikan bersama lalapan: daun kemangi, kol, timun, petai, tahu/ tempe goreng. Bisa juga ditambah sayur asem sebagai pendamping.

Puyuh Sambal Rica-Rica

Bahan:
2 ekor burung puyuh, ungkep
minyak untuk menggoreng
1/4 sdt kaldu instan
1/2 sdm garam
30 ml minyak untuk menumis
Haluskan Kasar:
3 siung bawang putih
6 buah bawang merah
10 bh cabai merah besar
Cara Membuat:
1. Goreng burung puyuh sampai berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum dan matang, tambahkan garam dan kaldu instan.
3. Letakkan burung puyuh dalam piring saji. Sirami dengan sambal rica-rica (dari bumbu halus), sajikan segera.
Untuk 2 orang

Puyuh Sambal Hijau

Bahan untuk Ungkep:
10 ekor burung puyuh, yang sudah dibersihkan
Bumbu Ungkep:
1 sdm garam
1 sdt kaldu instan
6 siung bawang putih
10 bh bawang merah
4 btg serai, memarkan
3 cm lengkuas, memarkan
2 cm jahe
6 btr kemiri
1 sdm ketumbar
2 btr kapulaga
8 lbr daun jeruk
5 lbr daun salam
4 cm kunyit
250 ml air
Bumbu Sambal Hijau:
½ sdm garam
¼ sdt kaldu instan
2 siung bawang putih halus
10 bh cabai hijau besar, blender kasar
30 ml minyak goreng
Cara Membuat:
1. Bumbu Ungkep : campur semua bumbu dan burung puyuh, lalu masak sambil ditutup dengan api sedang masak sampai puyuh empuk. angkat, sisihkan.
2. Panaskan minyak, goreng burung puyuh sampai berwarna kuning kecokelatan.
3. Panaskan sedikit minyak, tumis semua bahan pada bumbu sambal hijau hingga harum dan matang. Masukkan puyuh, goreng dan aduk sampai puyuh terlumuri bumbu. Sajikan dengan nasi hangat.
Untuk 2 orang
Tips:
Lumuri burung puyuh dengan garam dan jeruk nipis sampai tidak berbau amis.
Bersihkan bulu-bulu burung puyuh hingga bersih, kalau masih ada bulu yang tertinggal, bakar sebentar di atas bara api.
Waktu meng-ungkep burung puyuh, gunakan api kevil dan tutupi supaya burung puyiu cepat empuk
Ungkep: memasak dengan cara merebus burung [uyuh dan bumbu secara bersamaan dengan api kecil sampai kering atau sampai bumbu meresap kedalam burung puyuh.

Resep Masakan Puyuh Bakar


Resep puyuh bakar hasil dari nanya google.com, tapi aku membuatnya sedikit edit dari resep. Disesuaikan dengan bahan dan alat yang ada....hehe....
Resep Puyuh Bakar selengkapnya sebagai berikut:

Bahan :
4 ekor burung puyuh, belah jadi 2
3 sendok makan minyak wijen
2 sendok makan minyak
3 siung bawang putih, haluskan
4 batang daun bawang, iris halus
1/2 batang sere, potong pendek-pendek, memarkan
1 sendok teh cabai bubuk
1 sendok makan kecap ikan
1 sendok teh gula pasir
1/2 sendok teh garam

Cara membuat:
1. Panaskan minyak, lalu masukkan bawang putih, tumis hingga kuning.
2. Masukkan daun bawang dan sere, aduk rata, tumis sampai layu, angkat, lalu masukkan cabai bubuk, kecap ikan, gula, dan garam, aduk rata, dinginkan.
3. Lumuri tiap burung puyuh dengan bumbu tadi hingga rata, biarkan paling sedikit 2 jam dalam kulkas, lalu tusuk dengan tusuk sate.
4. Panggang di atas bara api/di dalam oven (180 derajat Celsius) sampai matang sambil dibolak-balik dan diolesi dengan minyak wijen, angkat.
5. Biasanya burung puyuh panggang disajikan bersama-sama dengan garam, merica, dan jeruk nipis.

Jual Puyuh Serang Berkualitas Super

Kami sudah berpengalaman dalam pengiriman produk burung puyuh seperti, daging, indukan, anakan, telur, afkiran keluar Pulau Jawa. Sehingga kami menjamin barang sampai ke tangan anda dengan selamat!! Info lebih lanjut silahkan hubungi kami... terima kasih

Khasiat Daging Puyuh


·         Daging burung puyuh sangat lezat dan gurih.
·         Dagingnya, merupakan makanan alternatif bagi para penderita jantung koroner dan darah tinggi.
·         Daging puyuh dengan tekstur daging halus lembut dan manis dengan kandungan kolesterol sangat rendah.
·         Daging puyuh kaya mikronutrien dan berbagai vitamin termasuk folat, B kompleks dan vitamin E dan K.
·         Selain itu, kandungan telur dan daging puyuh mempunyai kadar kolesterol yang sangat rendah. Bahkan dibandingkan dengan telur unggas lainnya, seperti ayam, bebek dan angsa, ternyata telur puyuh mengandung beberapa komposisi yang cocok bagi perkembangan otak dan tulang bagi balita. Di mana, selain protein yang memuat 13%, lemak 11%, dan zat lainnya 1,3% juga, komposisi ini dilengkapi semua jenis vitamin dibandingkan telur unggas lainnya.
·         Bisa melancarkan peredaran darah.
·         Menguatkan tulang belakang.
·         Buat yg bosen sama daging ayam bisa nyobain daging puyuh sebagai pilihan menu makanan baru.
·         Daging burung puyuh, bergizi, kaya protein, besi, kalsium, fosfor, yang dikenal sebagai tempat penyimpan logam;
·         Oleh karena itu dianjurkan bagi orang dengan kadar kolesterol tinggi dan mereka yang ingin mempertahankan tingkat rendah kolesterol.
·         Pada sistem saraf manusia memiliki peranan gizi khusus daging burung puyuh, telur, darah dapat digunakan sebagai obat.
Sumber: alapuyuh


PROFIL BURUNG PUYUH

BUDIDAYA BURUNG PUYUH
( Coturnix-coturnix Japonica )

1.  SEJARAH SINGKAT
      Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandangkandang ternak yang ada di Indonesia.

2.  SENTRA PETERNAKAN
      Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah

3.  J E N I S
 Kelas           : Aves (Bangsa Burung)
Ordo            : Galiformes
Sub Ordo     : Phasianoidae
Famili           : Phasianidae
Sub Famili    : Phasianinae
Genus           : Coturnix
Species        : Coturnix-coturnix Japonica

4.  MANFAAT
 1)      Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat
2) Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
3) Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman

5.  PERSYARATAN LOKASI
 1)      Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
2) Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran
3) Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
4) Bukan merupakan daerah sering banjir
5) Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

6.  PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
          Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
6.1.   Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Perkandangan
    Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

    Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

    Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah:
a. Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.
b. Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas.
Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
  1. Peralatan
    Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan.

6.2.   Peyiapan Bibit
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan.

Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.

6.3.   Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
  1. Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
  1. Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
4.    Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh.


7.  HAMA DAN PENYAKIT
          7.1.   Penyakit
1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berk yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan
mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7.  Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.


8.  P A N E N
      8.1.      Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.
8.2.    Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh.
9.  PASCA PANEN-
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
          10.1. Analisis Usaha Budidaya
1) Investasi
a. kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m
(1 jalur + tempat makan dan minum)                 Rp. 2.320.000,-
b. kandang besar                                            Rp. 1.450.000,-

2) Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan)
a. ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ)       Rp. 1.596.000,-
b. Obat (Vitamin + Vaksin)                               Rp. 145.000,-
c.       Pakan (selama 60 hari)
Jumlah biaya produksi Keadaan puyuh:
- Jumlah anak 2000 ekor (jantan dan betina)
- Resiko mati 5%, sisa 1900
- Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina)
- Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina dan Rp 725 jantan
- Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan
Minus
Rp. 2.981.200,-
Rp. 4.722.200,-
Rp. 4.408.000,-
Rp. -314.200,-

3) Biaya pemeliharaan (0-4 bulan)
-  200 DOQ x Rp 798,-                                 Rp. 159.600,-
-  Obat (vitamin dan Vaksinasi)                      Rp. 290.000,-
-  Pakan (sampai dengan umur 3 minggu)          Rp. 2.459.925,-
    Pakan (s/d minggu ke 4) betina 1615 ekor dan 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit)   Rp. 5.264.051,-
    Jumlah biaya produksi                                Rp. 8.173.576,-

Keadaan puyuh:
-  Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah telur 1373 butir           
-  Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,-           Rp. 7.723.125,-
-  Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,-         Rp. 5.854.375,-
-  Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,-       Rp. 59.850,-
-  Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,-   Rp. 155.150,-

4) Keuntungan dari hasil penjualan                 Rp. 5.618.924,-

5) Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan)
a. Biaya untuk umur 4-8 bulan                         Rp. 1.625.137,-

6) Pendapatan
a. Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,-       Rp. 20.080.125,-
b. Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,-      Rp. 1.288.770,-
c. Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,-         Rp. 51.475,-
d. Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,-   Rp. 155.150,-

7) Keuntungan beternak puyuh petelur dan afkiran jual Rp. 10.950.113,-

Jadi peternak lebih banyak menjumlah keuntungan bila beternak puyuh petelur, baru kemudian puyuh afkirannya di jual daripada menjual puyuh bibit. Analisa usaha dihitung berdasarkan harga-harga yang berlaku pada tahun 1999.
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

PANDUAN BETERNAK PUYUH BAGI PEMULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAGI masyarakat Indonesia burung Puyuh memang sudah tidak asing lagi, kendati hewan ini merupakan binatang liar yang hidup di gunung-gunung. Namun beberapa puluh tahun terakhir, ternyata burung liar ini sudah bisa dijinakkan dan dibudidayakan, serta dikembangkan secara komersial. Indonesia dalam pengembangan puyuh memang agak ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, Jepang dan termasuk Amerika Serikat. Namun, saat ini pengembangan ternak burung puyuh berkembang pesat, terutama sebelum harga pakan unggas ini naik. Pengembangan burung puyuh sangat cocok untuk usaha kecil, menengah hingga ke peternakan besar. Hasilnya untuk para peternak kecil, dapat mengisi kebutuhan risiko dapur, dalam penjualan telur maupun dagingnya. Saat sekarang pengembangan peternakan puyuh mulai bangkit lagi setelah harga-harga bahan pakannya turun. Untuk memelihara dan menernakan burung puyuh secara komersial, baik puyuh pedaging maupun petelur tidak terlalu rumit perawatannya. Bahkan bila dibandingkan dengan menernakan ayam, jauh lebih enteng dan efisien. Mengingat, memelihara burung puyuh tidak memerlukan kandang dan lahan yang luas. Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah . Bila melihat prospeknya, beternak burung puyuh bisa dijadikan sebagai usaha sampingan ataupun profesi. Sebab, telur maupun daging burung puyuh, kini mulai digemari masyarakat dari berbagai kalangan. Hanya saja, tingkat produktivitasnya masih jauh dari mencukupi permintaan pasar .Masalahnya, sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui prospek, cara beternak, memperoleh bibit dan pemeliharaannya dengan cara komersial. Padahal kehadiran burung puyuh ini telah dikenal orang sejak lama. Hanya tempo dulu banyak orang memeliharanya sebatas hobi dan tidak dikembangkan secara bisnis. Namun akhir-akhir ini, setelah meningkatnya jumlah kebutuhan gizi masyarakat, permintaannya semakin meningkat termasuk daging dan telur puyuh. 1.2 Permasalahan Dari pembahasan karya ilmiah ini ada beberapa masalah yang timbul, diantaranya adalah: 1. Bagaimana cara beternak Burung Puyuh 2. Apakah sajakah manfaat dari Burung puyuh 3. Bagaimana cara pemeliharaan Burung Puyuh 1.3 Perumusan Masalah Dari permasalahan yang timbul di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu “ Bagaimana Cara Beternak Burung Puyuh ? “. 1.4 Tujuan Penelitian Awalnya pembuatan karya ilmiah ini untuk memenuhi tanggung jawab sebagai murid karena karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan sekolah untuk penulis . Namun dalam hal ini penulis memiliki tujuan yaitu membahas tentang Beternak burung puyuh kepada teman-teman dan masyarakat luas. Adapun manfaat yang dapat penulis temukan dalam karya ilmiah ini antara lain : Ø Memberikan kita pengetahuan tentang cara Beternak Burung Puyuh Ø Memberikan kita pengetahuan tentang manfaat dari Burung Puyuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Burung Puyuh Burung Puyuh adalah jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia. Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Burung Puyuh termasuk dalam jenis hewan: Kelas : Aves (Bangsa Burung) Ordo : Galiformes Sub Ordo : Phasianoidae Famili : Phasianidae Sub Famili : Phasianinae Genus : Coturnix Species : Coturnix-coturnix Japonica BAB III PEMBAHASAN 3.1 Berternak Burung Puyuh Langkah awal untuk beternak burung puyuh yang mesti dipersiapkan, di antaranya, lahan,kandang, bibit, ransum (pakan) alat peternakan dan perlengkapan lainnya. 1. Penyiapan dan peralatan a. Perkandangan Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m 2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m 2 sampai masa bertelur. Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah: 1. Kandang untuk induk pembibitan Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan mneghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. 2. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2. 3. Kandang untuk induk petelur Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama. 4. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan) Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh). 5. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu) Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram. b. Peralatan Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan. 2. Penyiapan Bibit Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 3. (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu: a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit. b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran. c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik. 4. Pemeliharaan a. Sanitasi dan Tindakan Preventif Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin. b. Pengontrolan Penyakit Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup. c. Pemberian Pakan Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil mematuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja / dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus. d. Pemberian Vaksinasi dan Obat Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral) . Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh. 3.2 Persyaratan lokasi Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit Bukan merupakan daerah sering banjir Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik 3.3 Manfaat Burung Puyuh Selain bermanfaat bagi para peternak sebagai salah satu usaha peternakan . Burung Puyuh juga memiliki manfaat sebagai berikut: Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan dari pembahasan-pembahasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Ø Beternak Burung Puyuh sangat cocok untuk usaha kecil, menengah hingga peternak besar Dan hasilnya untuk para peternak dapat mencukupi kebutuhan dapur. Dalam penjualan telur maupun dagingnya. Ø Dalam daging dan telur burung puyuh mengandung gizi yang cukup tinggi, bahkan sebanding dengan daging dan telur ayam, itik dan hewan unggas lainnya. Sehingga, masyarakat akhir-akhir ini, mulai menggemari daging dan telur puyuh. Sebab daging puyuh dan telur puyuh selain enak dan lezat rasanya, juga dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, terutama telurnya. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, akhirnya penulis dapat menyimpulkan beberapa manfaat dan khasiat Lidah Buaya. Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran diantaranya : Ø Mulailah dengan beternak burung puyuh jika ingin usaha .karena beternak burung puyuh sangat cocok untuk usaha kecil , menengah maupun besar . Ø Konsumsilah telur dan daging burung puyuh karena mengandung gizi yang cukup tin bAGI YANG BERMINAT UNTUK MENCOBA BETERNAK PUYUH SILAHKAN HUBUNGI KE NOMOR : 087772943600 ATAU lewat email : aadga2h@yahoo.co.id kami disini menyediakan berbagai macam puyuh berkualitas, mulai dari granparent, parenstock, maupun finalstock dengan harga yang relatif murah, Almat kami di : Jl. Pengampelan Km.02 Kp. Pabuaran Ds. Pabuaran, Kec. Walantaka Kota Serang,