Pisang adalah nama umum yang
diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan
dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada
beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.
Serat pisang digunakan dalam produksi kertas pisang. Pisang kertas digunakan dalam dua pengertian yang berbeda: untuk merujuk ke kertas yang dibuat dari kulit kayu dari tanaman pisang, terutama digunakan untuk tujuan artistik, atau kertas dibuat dari serat pisang, diperoleh dengan proses industri dari batang dan buah non-bermanfaat . Kertas itu sendiri bisa berupa buatan tangan atau dalam proses industri.
Kandungan Gizi Pisang, mentah, bagian yang dapat dimakan Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
Energi 371 kJ (89 kcal)
Karbohidrat 22,84 g
Gula 12,23 g
Diet serat 2,6 g
Lemak 0,33 g
Protein 1,09 g
Vitamin A equiv. 3 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0,031 mg (2%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,073 mg (5%)
Niacin (Vit. B3) 0,665 mg (4%)
Asam pantotenat (B5) 0,334 mg (7%)
Vitamin B6 0,367 mg (28%)
Folat (Vit. B9) 20 mg (5%)
Vitamin C 8,7 mg (15%)
Kalsium 5 mg (1%)
Besi 0,26 mg (2%)
Magnesium 27 mg (7%)
Fosfor 22 mg (3%)
Kalium 358 mg (8%)
Seng 0,15 mg (1%)
Satu pisang 100-150 g.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.
Serat pisang digunakan dalam produksi kertas pisang. Pisang kertas digunakan dalam dua pengertian yang berbeda: untuk merujuk ke kertas yang dibuat dari kulit kayu dari tanaman pisang, terutama digunakan untuk tujuan artistik, atau kertas dibuat dari serat pisang, diperoleh dengan proses industri dari batang dan buah non-bermanfaat . Kertas itu sendiri bisa berupa buatan tangan atau dalam proses industri.
Kandungan Gizi Pisang, mentah, bagian yang dapat dimakan Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
Energi 371 kJ (89 kcal)
Karbohidrat 22,84 g
Gula 12,23 g
Diet serat 2,6 g
Lemak 0,33 g
Protein 1,09 g
Vitamin A equiv. 3 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0,031 mg (2%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,073 mg (5%)
Niacin (Vit. B3) 0,665 mg (4%)
Asam pantotenat (B5) 0,334 mg (7%)
Vitamin B6 0,367 mg (28%)
Folat (Vit. B9) 20 mg (5%)
Vitamin C 8,7 mg (15%)
Kalsium 5 mg (1%)
Besi 0,26 mg (2%)
Magnesium 27 mg (7%)
Fosfor 22 mg (3%)
Kalium 358 mg (8%)
Seng 0,15 mg (1%)
Satu pisang 100-150 g.
Apel, karena Apel kita mengenal gravitasi, dan karena Apel
kita bisa menikmati dunia.
Apel adalah buah pomaceous pohon apel, spesies Malus domestica dalam keluarga mawar (Rosaceae). Apel adalah salah satu buah pohon yang paling banyak dibudidayakan, dan yang paling dikenal luas dari banyak anggota dari genus Malus yang digunakan oleh manusia.
Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Apel adalah buah pomaceous pohon apel, spesies Malus domestica dalam keluarga mawar (Rosaceae). Apel adalah salah satu buah pohon yang paling banyak dibudidayakan, dan yang paling dikenal luas dari banyak anggota dari genus Malus yang digunakan oleh manusia.
Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Pohon Apel berasal dari Asia Barat,
di mana nenek moyang liar yang masih ditemukan saat ini. Ada lebih dari 7.500
kultivar apel diketahui, mengakibatkan berbagai karakteristik yang diinginkan.
Kultivar bervariasi dalam hasil dan ukuran akhir dari pohon, bahkan ketika
tumbuh pada batang bawah yang sama.
Setidaknya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2005, dengan nilai sekitar $ 10 miliar. Cina memproduksi sekitar 35% dari jumlah total ini. Amerika Serikat adalah produsen kedua-terkemuka, dengan lebih dari 7,5% dari produksi dunia. Iran adalah ketiga, diikuti oleh Turki, Rusia, Italia dan India.
Setidaknya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2005, dengan nilai sekitar $ 10 miliar. Cina memproduksi sekitar 35% dari jumlah total ini. Amerika Serikat adalah produsen kedua-terkemuka, dengan lebih dari 7,5% dari produksi dunia. Iran adalah ketiga, diikuti oleh Turki, Rusia, Italia dan India.
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel.
Apel juga dibuat menjadi minuman sari buah apel.
Pepatah "Sebuah apel sehari membuat dokter pergi.", Menyikapi efek kesehatan dari buah Apel, berasal dari abad ke Wales 19. Penelitian menunjukkan bahwa apel dapat mengurangi resiko kanker usus, kanker prostat dan kanker paru-paru. Dibandingkan dengan buah lain dan sayuran, apel mengandung jumlah yang relatif rendah vitamin C, tetapi merupakan sumber yang kaya senyawa antioksidan lainnya. Isi serat, sementara kurang dari dalam buah-buahan lainnya, membantu mengatur buang air besar dan dengan demikian dapat mengurangi resiko kanker usus besar. Mereka juga dapat membantu mencegah dengan penyakit jantung, penurunan berat badan, dan mengendalikan kolesterol, karena mereka tidak memiliki kolesterol apapun, memiliki serat, yang mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi, dan besar untuk konten kalori mereka, seperti buah-buahan dan sayuran.
Ada bukti bahwa secara in vitro apel memiliki senyawa fenolik yang dapat kanker-pelindung dan menunjukkan aktivitas antioksidan. phytochemical phenolic dominan dalam apel adalah quercetin, epikatekin, dan procyanidin B2..
Konsentrat jus apel telah ditemukan untuk meningkatkan produksi neurotransmitter asetilkolin pada tikus, menyediakan mekanisme potensial untuk "pencegahan penurunan kinerja kognitif yang menyertai kekurangan makanan dan genetik dan penuaan." Studi-studi lain telah menunjukkan "[ion] alleviat kerusakan oksidatif dan penurunan kognitif" pada tikus setelah pemberian jus apel.
Nilai kandungan gizi Apel per 100 g (3.5 oz)Energi 218 kJ (52 kcal)Karbohidrat 13,81 gGula 10,39 gDiet serat 2,4 gLemak 0,17 gProtein 0,26 gAir 85,56 gVitamin A equiv. 3 mg (0%)Thiamine (Vit. B1) 0.017 mg (1%)Riboflavin (Vit. B2) 0,026 mg (2%)Niacin (Vit. B3) 0,091 mg (1%)Asam pantotenat (B5) 0,061 mg (1%)Vitamin B6 0,041 mg (3%)Folat (B9 Vit.) 3 mg (1%)Vitamin C 4.6 mg (8%)Kalsium 6 mg (1%)Besi 0,12 mg (1%)Magnesium 5 mg (1%)Fosfor 11 mg (2%)Kalium 107 mg (2%)Seng 0,04 mg (0%)Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.Sumber:
Anggur, buah yang paling enak dimakan
dingin, tapi paling gak enak kalau bijinya kena gigit.
Anggur - Grape merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Anggur - Grape merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Tanaman ini sudah dibudidayakan
sejak 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur
menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.
Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke
berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman,
Perancis, dan Austria. Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan
adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.
Anggur memiliki banyak manfaat
kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama
golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol. Penelitian lain
mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel
endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait
dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus. Melalui
mekanisme ini, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang. Selain
itu, anggur juga mengandung banyak senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih
kuat daripada vitamin C dan vitamin E. Di dalam tubuh, senyawa
flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak baik (HDL) sekaligus
menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.
baca - Kandungan gizi Kismis/raisin (anggur yang dikeringkan)
baca - Kandungan gizi Kismis/raisin (anggur yang dikeringkan)
Nilai kandungan
gizi Anggur per 100 g (3.5 oz)
Energi 288 kJ (69 kcal)
Karbohidrat 18.1 g
Gula 15,48 g
Diet serat 0,9 g
Lemak 0,16 g
Protein 0,72 g
Thiamine (Vit. B1) 0.069 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,07 mg (5%)
Niacin (Vit. B3) 0.188 mg (1%)
Asam pantotenat (B5) 0,05 mg (1%)
Vitamin B6 0,086 mg (7%)
Folat (Vit. B9) 2 mg (1%)
Vitamin B12 0 mg (0%)
Vitamin C 10,8 mg (18%)
Vitamin K 22 mg (21%)
Kalsium 10 mg (1%)
Besi 0,36 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0,071 mg (4%)
Fosfor 20 mg (3%)
Kalium 191 mg (4%)
Natrium 3,02 mg (0%)
Seng 0,07 mg (1%)
Sumber: USDA Nutrient database
Energi 288 kJ (69 kcal)
Karbohidrat 18.1 g
Gula 15,48 g
Diet serat 0,9 g
Lemak 0,16 g
Protein 0,72 g
Thiamine (Vit. B1) 0.069 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,07 mg (5%)
Niacin (Vit. B3) 0.188 mg (1%)
Asam pantotenat (B5) 0,05 mg (1%)
Vitamin B6 0,086 mg (7%)
Folat (Vit. B9) 2 mg (1%)
Vitamin B12 0 mg (0%)
Vitamin C 10,8 mg (18%)
Vitamin K 22 mg (21%)
Kalsium 10 mg (1%)
Besi 0,36 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0,071 mg (4%)
Fosfor 20 mg (3%)
Kalium 191 mg (4%)
Natrium 3,02 mg (0%)
Seng 0,07 mg (1%)
Sumber: USDA Nutrient database
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah: dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka-goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim dan minumnan, dijadikan madu-nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.
Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Di Sumatera, terutama di Minangkabau, dikenal masakan gulai nangka. Di Jawa Barat buah nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu bahan sayur asam. Di Jawa Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah nangka muda (disebut gori), seperti sayur lodeh, sayur megana, oseng-oseng gori, dan jangan gori (sayur nangka muda). Di Jogyakarta nangka muda terutama dimasak sebagai gudeg. Sementara di seputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga jantan (disebut babal atau tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak.
Ketupat gulai nangka, contoh olahan dari "buah" nangka muda.
Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi. Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali dan pada masa lalu juga dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung, untuk memakal (menambal) perahu dan lain-lain.
Kayunya berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur, serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan digosok dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, konstruksi kapal sampai ke alat musik. Dari kayunya juga dihasilkan bahan pewarna kuning untuk mewarnai jubah para pendeta Buddha.
Daun tanaman ini jg di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda sebagai obat antidiabetes karena ekstrak daun nangka memberi efek hipoglikemi (Chandrika, 2006). Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI, borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat. Sementara biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. K, 1987). Biji nangka dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran). Khasiat kayu sebagai anti spasmodic dan sedative, daging buah sebagai ekspektoran, daun sebagai laktagog. Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi, dayung, perkakas, dan alat musik. Getah kulit kayu juga telah digunakan sebagai obat demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi. Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan kimia dalam kayu adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tanin. Selain itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid yang baru, yakni morusin, artonin E, sikloartobilosanton, dan artonol B (Ersam T, 2001). Bioaktivitasnya terbukti secara empiric sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretil, dan antihipertensi (Ersam T, 2001).
Nilai
Kandungan Gizi Nangka
sumber :
quitehealthy.com/nutrition-facts/
You might also like:
Label: Buah Segar
Cempedak, Chempedak, chempedek adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian. Kadang Cempedak diberi nama ugly cousin of the jackfruit (kemenakan jelek nangka, karena memang sekilas mirip nangka yang buruk). Cempedak memiliki kadar antioksidan menengah. (lihat daftar kandungan antioksidan pada buah-buahan)
Nama umum : Cempedak, Moraceae, Chempedak, Artocarpus champeden
Nama Etnis : Cempedak (Indonesia), Bankong (Malaysia), Champada (Thailand), Mit to nu (Vietnam), baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), tiwadak (Banjar)
Nama Ilmiah : Artocarpus integer
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.
Pohon yang selalu hijau, sedang besarnya, tingginya dapat mencapai 20 m meski kebanyakan hanya belasan meter. Ranting-ranting dan pucuk dengan rambut halus dan kaku, kecoklatan. Berumah satu (monoecious).
Buah cempedak
Daun tipis agak kaku seperti kulit, bertangkai, bulat telur terbalik sampai jorong, 2,5-5 × 5-25 cm, bertepi rata (integer, utuh), dengan pangkal berbentuk pasak sampai membulat, dan ujung meruncing (acuminate). Tangkai daun 1-3 cm. Daun penumpu bulat telur memanjang, meruncing, berambut kawat, mudah rontok dan meninggalkan bekas berupa cincin pada ranting.
Perbungaan sendiri-sendiri, muncul di ketiak daun, pada cabang besar atau pada batang utama (cauliflory), pada pucuk pendek khusus yang berdaun. Karangan bunga jantan berbentuk bongkol seperti gada atau gelendong, 1 × 3-5,5 cm, hijau pucat atau kekuningan, bertangkai 3-6 cm. Bongkol bunga betina berbentuk gada memanjang, dengan bunga-bunga yang tertancap sedalam 1,5 mm dalam poros bongkol dan bagian bebas sekitar 3 mm.
Buah semu majemuk (syncarp) berbentuk silinder sampai bulat, 10-15 × 20-35 cm, kehijauan, kekuningan sampai kecoklatan, dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak yang rapat atau licin berpetak-petak dengan mata faset. 'Daging buah' sesungguhnya adalah perhiasan bunga yang membesar dan menebal, putih kekuningan sampai jingga, manis dan harum, bertekstur lembut, licin berlendir di lidah dan agak berserat. Tidak seperti nangka, keseluruhan massa daging buah beserta bunga-bunga steril atau gagal (dikenal sebagai 'dami') mudah lepas dari poros ('hati') buah semu apabila masak. Biji bulat gepeng atau memanjang, 2-3 cm.
Kandungan Gizi Cempedak, Chempedak, chempedek dalam 100 gram.
|
|
||||||||||||||||||||||||
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga.
Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara lain hingga saat ini dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah. Di Indonesia, Balai Penelitian Buah Solok yang melakukan tugas ini. Pola perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah seleksi dari plasma nutfah yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang melakukan perbaikan kultivar adalah MARDI.
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga 2005 adalah
1. 'Rapiah' dari Pasarminggu,
2. 'Bahrang' dari Langkat,
3. 'Lebakbulus' dari Pasarminggu,
4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
6. 'Binjai' dari Pasarminggu
7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,
11.'Narmada' dari NTB,
12.'Kundur' dari Riau
Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan terntentu, seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk digunakan sebagai batang bawah dalam okulasi.
Kandungan Gizi Rambutan 100 g
Energi 343 kJ (82 kcal)
Karbohidrat 20,87
Diet serat 0,9
Fat 0,21
Protein 0,65
Air 78,04 g
Vitamin A equiv. 0 mg (0%)
Vitamin A IU 3
- Beta-karoten 2 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0,013 mg (1%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,022 mg (1%)
Niacin (Vit. B3) 1,352 mg (9%)
Asam pantotenat (B5) 0.018 mg (0%)
Vitamin B6 0,020 mg (2%)
Folat (Vit. B9) 8 mg (2%)
Vitamin B12 0.00 mg (0%)
Vitamin C 4,9 mg (8%)
Kalsium 22 mg (2%)
Besi 0,35 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0,343 mg (17%)
Fosfor 9 mg (1%)
Kalium 42 mg (1%)
Sodium 11 mg (0%)
nilai gizi dan bobot adalah untuk bagian yang dapat dimakan
Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.
Sumber: USDA Nutrient database
Karbohidrat 20,87
Diet serat 0,9
Fat 0,21
Protein 0,65
Air 78,04 g
Vitamin A equiv. 0 mg (0%)
Vitamin A IU 3
- Beta-karoten 2 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0,013 mg (1%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,022 mg (1%)
Niacin (Vit. B3) 1,352 mg (9%)
Asam pantotenat (B5) 0.018 mg (0%)
Vitamin B6 0,020 mg (2%)
Folat (Vit. B9) 8 mg (2%)
Vitamin B12 0.00 mg (0%)
Vitamin C 4,9 mg (8%)
Kalsium 22 mg (2%)
Besi 0,35 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0,343 mg (17%)
Fosfor 9 mg (1%)
Kalium 42 mg (1%)
Sodium 11 mg (0%)
nilai gizi dan bobot adalah untuk bagian yang dapat dimakan
Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.
Sumber: USDA Nutrient database
You might also like:
Jambu biji atau kadang ada yang menyebutnya jambu klutuk adalah buah yang rasanya mirip seperti buah pir + buah melon kalau sudah matang (menurut saya). Bisa dimakan langsung atau kadang dibuah jus.
Jambu biji (Psidium guajava) memiliki manfaat beragam bagi kesehatan. Mengkonsumsinya secara rutin dapat mencegah berbagai macam penyakit. Selain baik bagi kesehatan, jambu biji ini harganya relatif murah dibandingkan dengan buah-buah lain.
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.
Buah ini sangat kaya sumber serat larut (5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari kebutuhan harian), yang membuatnya menjadi pencahar massal yang baik. Kandungan serat membantu melindungi usus besar selaput lendir dengan mengurangi waktu terkena racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.
Vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen dalam tubuh. Kolagen adalah protein struktural utama dalam tubuh diperlukan untuk menjaga integritas pembuluh darah, kulit, organ, dan tulang.
Kandungan Gizi Jambu Biji (Psidium guajava), segar,
Nilai gizi per 100 g.
(Sumber: USDA National Nutrient data base)
Prinsip Nilai Gizi Persentase AKG
Energi 68 Kcal 3,5%
Karbohidrat 14,3 g 11,5%
Protein 2,55 g 5%
Total Lemak 0,95 g 3%
Kolesterol 0 mg 0%
Serat diet 5.4 g 14%
Vitamin
Folates 49 mcg 12,5%
Niacin 1,084 mg 7%
Asam pantotenat 0.451 mg 9%
Pyridoxine 0,110 mg 8,5%
Riboflavin 0,040 mg 3%
Thiamin 0,067 mg 5,5%
Vitamin A 624 IU 21%
Vitamin C 228 mg 396%
Vitamin E 0,73 mg 5%
Vitamin K 2.6 mcg 2%
Elektrolit
Natrium 2 mg 0%
Kalium 417 mg 9%
Mineral
Kalsium 18 mg 2%
Tembaga 0,230 mg 2,5%
Besi 0,26 mg 3%
Magnesium 22 mg 5,5%
Mangan 0,150 mg 6,5%
Fosfor 11 mg 2%
Selenium 0.6 mcg 1%
Seng 0,23 mg 2%
Phyto-nutrisi
ß-karoten 374 mcg -
Crypto-xanthin-ß 0 mcg -
Lycopene 5204 mcg -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar